Misteri Perawan Kubur

Posted: December 7, 2010 in Horor
Tags: , , , , ,

Penerbit : Paradoks (Kompas Gramedia)

Misteri Perawan Kubur

Gadis itu dilahirkan hanya untuk membunuh. Penderitaan dan penghinaan di luar perikemanusiaan yang dialami ibunya harus ia balas tuntas. Dia tidak punya tujuan lain dalam hidupnya. Bahkan ia tidak punya nama.

Ramandita memanggilnya Si Nona. Ia menganggap Si Nona gadis murahan. Sedikitpun ia tidak percaya gadis itu lahir di dalam liang kubur. Lebih tak masuk akal lagi, ibu si gadis adalah tokoh fiksi dalam salah satu novel karya Ramandita.

Persoalan semakin rumit ketika Si Nona jatuh cinta pada Ramandita. Sementara satu-satunya perempuan yang ingin dan tetap dicintai Ramandita adalah Magdalena, mantan istrinya yang kini berpindah dari satu pelukan lelaki ke lelaki lain. Imajinasi Ramandita ditantang untuk membuktikan gadis itu tidak berasal dari dunia lain. Akibatnya fatal. Ramandita justru terseret ikut masuk ke dunia lain itu. Dan menyaksikan bagaimana Si Nona melampiaskan dendam kesumatnya.

Dapatkah Ramandita kembali ke dunia nyata? Mampukah Magdalena merebut kembali cinta kasih suaminya yang sudah beralih pada Si Nona di alam sana?

Comments
  1. indra says:

    Kelihatan menarik ceritanya.

  2. ikmal says:

    …like this…

  3. Anto says:

    Saya sudah baca novel ini dan alur ceritanya sungguh menarik dan menegangkan, sangat khas Abdullah Harahap.
    Ditunggu kehadiran novel berikutnya.
    Salam.

  4. andi says:

    Hmm, jadi judulnya Misteri Perawan Kubur. salah satu novel favorit saya waktu masih sma. tahun 2010 tapi sempet hunting cari novel ini tapi nggak ketemu sebab lupa judulnya apa.
    dapetnya malah yang laen : Dendam Iblis Cantik, Penunggu dari Kegelapan, Dendam Roh Jejaden, Dosa Turunan, Panggilan dari Neraka, Jerit Mayat dari Liang Lahat.
    Saya salut dengan kecerdikan dan kepandaian bung Abdullah (atau Bapak), mengolah cerita hingga kadang mirip kisah detektif tapi serem. pas kisah romantis, jadi sampe pengen nangis (novel malam pengantin yang tertunda kisah anton bukit).
    atau kisah sopir taksi yang ternyata hantu, atau kisah pengarang yang tinggal dirumah berhantu, juga kisah psikopat di Demi Roh Tersayang….
    Terus berkarya bung Abdullah, saya dukung anda, dan sabtu nanti kayaknya mo hunting di GM or toko buku laen mo boyong “Misteri Perawan Kubur”….

    • Terima kasih untuk respek serta dukungan dari bung Andi, yang tentu saja sangat mendorong saya untuk terus menulis.
      Jika anda masih memiliki buku Panggilan dari Neraka, boleh tidak apabila saya “merampas” nya dari anda? Jawaban anda saya tunggu lewat email: harahap.abdullah@yahoo.com, sekaligus agar silaturahmi kita semoga terus berlanjut. Ok bung Andi saya tunggu. Thx and be enjoy…

  5. andi says:

    Oke Bung, sudah saya emailkan ke anda….

    Baru selesai “melahap” Misteri Perawan Kubur edisi terbaru Paradoks, sesuai dengan harapan saya, sangat mengantar imajenasi saya, dengan bahasa anda yang membumi, dengan diselingi humor cerdas, sangat khas anda.

    ditunggu karya lainnya, yang romantis pun jadi…

    • Hai bung Andi…
      Maunya kok yang romantis sich? tapi tak apa, selain yang roman (beneran juga nanti akan anda temukan pada novel misteri berjudul ‘Ratu Cinta dari Alam Baka’ yang pada waktunya nanti akan diterbitkan oleh Paradoks. Atau kalau tak sabar tunggu saja terbitnya ‘Misteri Sebuah Peti Mati 2’ yang akan terbit dalam waktu dekat ini.
      Nah, boleh tahu apa yang ada dalam imajinasi anda dan bagaimana anda merealisasikannya? Hehehe…

  6. andi says:

    hehehe….
    oke oke, kemaren waktu ke GM cuma nemuin misteri perawan kubur, manusia srigala dan kalung setan. sementara peti mati gak keliatan, mungkin kurang diubek-ubek.

    oke deh, ntar dipikirin gimana realisasinya.

    • AH says:

      Peti matinya gak kliatan??? Lah barangkali lagi cari korban bernama Andi. Yang jelas kalau ngubeknya di toko GM dengan mata melotot pasti nemu bukunya. Atau tunggu saja nanti sekalian dengan Peti Mati 2. Mudah-mudahan dia mau nemuin bung Andi. Siap-siap saja..hehehe…

Leave a comment